Senin, 05 Maret 2018

BUKAN SEKADAR KEMENANGAN, NAMUN PENGAMPUNAN



Sungguh kemenangan adalah dari Allah semata. Berapapun kontribusi kita, tetaplah yang akan memenangkan adalah Allah.


Begitulah kemenangan, merupakan pemberian-Nya semata. Allah akan memberinya kepada kita, bahkan telah memberinya kepada kita.

Sebagian sudah berbentuk kemenangan, berapapun wujud dan ukurannya. Sebagian lagi berbentuk tanda-tanda kemenangan. Akan tetapi, baik kemenangan maupun tanda-tandanya sesungguhnya adalah kemenangan jua.

Namun ketika Allah menegaskan perkara kemenangan ini di permulaan surat Al Fath, sesungguhnya siratan yang diinginkan adalah tentang perjuangan. Sebab impian ujung perjuangan adalah kemenangan.

Jadi surat tentang kemenangan ini sesungguhnya berbicara tentang perjuangan, meski pembukaannya adalah statemen kemenangan.

Bahwa perjuangan itu bukan sekadar untuk kemenangan, namun jua untuk pengampunan.

Sehingga, selain obsesi kemenangan, hendaknya ada pula obsesi pengampunan di setiap langkah perjuangan kita. Kita memang punya cita untuk menang, tapi kita juga punya cita untuk diampuni.

Dan untuk dua cita berharga itulah kita berjuang. Semoga Allah tetapkan kemenangan bagi kita, dan Allah beri pengampunan pada kita.

Menariknya, ketika disampaikan akan mendapat pengampunan, permisalannya langsung Rasul-Nya sebagai objek firman ini dengan kata ganti (kamu), padahal sesungguhnya Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam telah ma'shum.

Tapi begitulah cara Allah mengemas impian indah agar betul-betul tertanam dalam sanubari hamba-Nya. Mendapat ampunan itu impian indah, namun begitu permisalannya adalah Rasulullah yang tanpa ampunan telah ma'shum, maka pesannya ini semakin istimewa. Rasulullah yang 'tidak perlu' juga diberi, apalagi kita yang sangat memerlukan ampunan-Nya.

Maka dalam kondisi apapun, kita hendaknya terus mengkondisikan diri dalam zona dan ritme perjuangan. Semoga dengan demikian, (pertama) kita mendapat ampunan dari Allah untuk yang telah kita lampaui maupun yang akan kita lalui.

Lalu (kedua) digenapkan nikmat-Nya dalam hidup kita. Dan (ketiga) ditunjukkan jalan yang lurus. Sebab seiring perjalanan hidup, ada saja penyusutan rasa atas nikmat bila tidak terus digenapi. Begitupun seiring perjalanan hidup, ada saja kegamangan arah bila tidak ada rambu-rambu di setiap jarak tertentu.

Hingga (keempat) adalah mendapat pertolongan Allah. Bukan sekadar pertolongan, namun pertolongan yang banyak sebanyak perjuangan kita.

Begitulah empat hal yang bisa kita dapatkan dengan berjuang. Bukan sekadar kemenangan. Bahkan tanpa berjuang pun bisa saja dimenangkan, sebab itu kuasa-Nya.

Namun kita perlu pengampunan-Nya, perlu penggenapan nikmat secara berkala, perlu arahan secara terus-menerus, dan perlu pertolongan-Nya sebanyak mungkin. Semuanya sesuai nilai perjuangan kita.

Ya Allah ampunilah kami, dengan perjuangan kami. Ya Allah genapilah nikmat kami, dengan perjuangan kami. Ya Allah tunjukilah kami, dengan perjuangan kami. Ya Allah tolonglah kami, dengan perjuangan kami. Aamiin.


Jakarta, 5 Maret 2018

Tidak ada komentar: